Kali kedua ke Jogjakarta, dalam rangka hadiah untuk diri
sendiri, hehe yang sudah melewati setumpuk ujian pasca sarjana, dan juga untuk
mengunjungi sahabat dekat dan teman-teman saya semasa kecil. Maklum, waktu saya
kecil anggota geng saya banyak, yang sampe sekarang tetep saling berkirim
kabar.
Saya berangkat dari Bandung dengan kereta api Lodaya Malam,
kelas bisnis yang harganya 153 ribu (harga Desember 2012) kereta apinya on time yaitu berangkat pukul
20.15, saya yang memang sejak jam setengah tujuh sudah berada di stasiun sempat
muter-muter dan salah jalur, setelah tiga kali bertanya dengan satpam yang
berbeda dan saya masih salah menunggu akhirnya saya bertanya sama pramugari
kereta api (ada gitu?) yang berdiri anggun dekat papan nama keretanya untuk
meyakinkan, kalau kereta yang saya tumpangi akan lewat jalur ini, wah hebat ya,
sekarang ga cuma pesawat yang ada pramugarinya. Beberapa menit kemudian keretanya
dateng, dan saya pun segera duduk manis sesuai nomor kursi.
Menurut saya sih, keretanya sih ga laju-laju amat, kalaupun
laju juga paling lama sekitar tiga puluh menit,
gak kayak waktu saya naik kereta Kuala Lumpur-Hatyai yang asli kerasa
banget kalau naik kereta, pemberhentiannya juga ga banyak, nah, yang ini
berhentinya banyak banget, dan kerasa lama.
Akhirnya setelah tidur ayam,
merem-melek ga jelas akibat pesen kopi anget karena saya gak ada kerjaan ,
sampelah jam empat subuh lewat dikit di stasiun Tugu, Jogjakarta. Dan dijemput
sahabat saya yang rela memantau saya sejak saya naik kereta, hingga sampai, dan
kami pun menembus udara dingin Jogjakarta di subuh hari, dan mampir ke restoran
fastfood karena keburu kelaperan.
Menurut saya, hal yang saya rindukan dari kota ini adalah
suasananya, meskipun kalau mau jalan-jalan tergolong ribet, karena gak ada
angkot, yang ada sih trans Jogja yang melewati jalan-jalan besar, atau bis-bis
RAS yang ukurannya mini, becak, atau taksi untuk yang punya uang berlebih.
Saran
saya sih, kalau gak punya temen di Jogja ya lebih baik sewa motor yang
kira-kira tarifnya enam puluh ribu per hari yang banyak disediain di
hostel-hostel. Oh iya, kalau jalan-jalan ke Jogja nih, misalnya, nanya suatu
tempat, jangan heran kalau dijawab, kalau tempat itu di utara (ngalor), selatan
(kidul), barat (ngulon), atau timur (wetan), dengan patokan utara itu ya gunung
merapi. Selain itu, makanannya, maklum
saya suka banget sama gudeg dan oseng-oseng mercon yang banyak di sekitar jalan
KH. Ahmad Dahlan, jadilah disana makan dan nyoba ini itu, selain itu cemilan yang
saya suka seperti brem solo, madumongso, kacang pedas, bakpia, dan lain-lain.
Belum lagi tempat nongkrong anak-anak Jogja yang oke punya, makanannya
enak-enak dan tergolong murah, juga variatif.
Bener-bener deh, Jogja trully Indonesia dengan ciri khasnya, kalau di Bandung biasa nemuin orang ngamen sambil main biola, kalau di Jogja orang ngamen dengan nari, greget banget! Narinya di zebracross hehe tapi ya pas lampu merah, mereka kan menari bukan sirkus.
Yah, kalau untuk first-timers, wajib lah ya mengunjungi
beberapa candi kebanggaan Indonesia, Borobudur dan Prambanan, kalau Prambanan
sih deket dari pusat kota Jogja, arah jalan ke Solo, nah kalau Borobudur, candi
ini berada di Muntilan, Magelang, alias sudah masuk provinsi Jawa Tengah, belum
lagi waktu saya kesana naik motor, dan asli pegel banget, dan dari jalan poros,
masuk ke kompleks candinya masih jauh lagi, tapi worth it-lah. Katanya sih
kalau mau spektakuler, kunjungi candi Borobudur bisa pas sunset atau sunrise,
supaya dapet momen dan cahaya matahari yang keren.
Seminggu di sana sih rasanya kurang, belum puas ngunjungin ini itu, belum puas kelayapan, belum puas nyobain makan ini itu, belum puas nongkrong sama temen-temen, tapi apa daya mesti balik ke Bandung untuk segera ngurusin persiapan lulusan.
Balik ke Bandung saya menggunakan bis malem, dengan harga
110 ribu (Harga Desember 2012) yang asli udah kayak pesawat gitu, ada bantalan,
selimut, kursi empuk, nyaman bangetlah pokoknya. Tapi ya dengan konskuensi
pergi jam 5 sore dan nyampe Bandungnya setengah enam pagi, alias 12 jam lama
perjalanan. Yah pilihannya kan gitu, more money you got the time, less money
you gave the time.
ati di blogmu ada burungnya ...
ReplyDeletesengaja tu nah,bungul -_- biar lo bisa langsung ngeRT :p
ReplyDelete