5/13/13

Lintas Provinsi: Kalimantan Timur ke Kalimantan Selatan



Perjalanan saya kali ini yaitu lintas provinsi dari kota Balikpapan (Kalimantan Timur) ke Batulicin (Kalimantan Selatan), melalui semua jalur yaitu air, darat, dan udara. 

Diawali dengan naik mobil kurang lebih dua jam ke pelabuhan ferry untuk menyebrang dari Balikpapan ke Penajam,  tanpa rasa khawatir dan bisa tidur dengan pulas, hehe, karena jalannya yang terbilang masih mulus.  Setelah sampe di pelabuhan ferry di Karang Joang, saya turun dan menikmati naik ferry pertama kali dari Balikpapan ke Penajam, yah saya jadinya agak udik gimana itu, saya jadi ingat terakhir naik kapal besar waktu saya masih SD gitu, maklum dulu pesawat mahal, setelah tiket pesawat lebih affordable jadinya udah gak pernah lagi naik kapal laut, selain itu sebelumnya saya pernah kok naik ferry dari  Gilimanuk (Bali) ke Ketapang (Banyuwangi) waktu saya traveling ke Bali mau ke Malang, tapi saat itu malam, jadinya ya saya memutuskan untuk tidur di bis daripada turun juga ga lihat apa-apa. Sehingga, aslilah saya diliatin sama orang-orang di ferry, karena saya sibuk bolak-balik dan jepret sana-sini hehe. Dan karena saya lapar, alhasil saya membeli mie ayam yang standar seharga 15.000 dan minuman botol yang harganya 10.000, lucunya, harga minuman di kapal ini dipukul rata, mau beli teh kotak 10.000, mau beli teh rasa buah yang di botol 10.000, atau air mineral biasa juga 10.000, ebuset dah, haha.

Begitu sampai di pelabuhan Penajam, perjalanan yang sesungguhnya pun dimulai melewati hutan-hutan, dan kota-kota kecil yang namanya saya tidak sanggup hapal, hehe. Pertama yang dilewati Penajam, kota ini merupakan kota yang masih dalam tahap pertumbuhan, dan banyak sekali pohon-pohon sawit di sisi kiri dan kanan jalan setelah itu melewati kota-kota yang lebih kecil dan saya pun mengantuk karena pemandangan yang hanya hutan, hutan, dan hutan. Total perjalanan kira-kira kurang lebih 10 jam, tergantung keahlian supir. Tapi yang sangat disayangkan, waktu hampir sampai ke Batulicin, di tengah gelapnya malam, saya terpukau dengan batu-batu yang mencuat ke atas (daerah Batupangkat, cmiiw) yang banyak banget gunung batu, persis kayak di Thailand, tapi yang ini lebih banyak dan tersebar gitu, sayang malam hari jadi saya gak bisa foto.

Nah, di Batulicin saya ngapain aja? hehe, di sini semuanya sangat berlogat Banjar (yaiyalah) saya jalan-jalan muterin kota yang kecil ini dan mencoba makanannya. Kota ini merupakan penghasil batubara bahkan orang kaya disana yang punya tambang batubara punya pesawat dan airport pribadi. Kota ini juga punya pantai misalnya Pantai Pagatan, dan pantai-pantai kecil lainnya, well, muterin kota ini ga butuh waktu berjam-jam, karena masih dalam proses pembangunan, jadi banyak bangunan megah yang berada di tengah-tengah hutan, oiya denger-denger sih, bupati Tanahbumbu ini adalah bupati termuda di Indonesia.


Untuk masalah makanan, hmm..pasti pada tau soto banjarkan? Nah, kali ini saya ke pasarnya langsung, untuk tahu apa yang biasa jadi sarapan? Ternyata nasi kuning, sounds familiar, but, well harus dirasain dulu, yang ternyata serba manis! Jangan pikir kalau telur yang seperti bumbu bali ini rasanya pedas, ternyata manis loh, begitu juga wada-wadai (bahasa Banjar, artinya kue) yang disajikan untuk sarapan juga manis, dan biasanya kalau sarapan di warung disajikan dengan teh panas sama seperti jika makan di sebagian besar warung  di Bandung, bedanya kalau di Bandung biasanya yang disajikan teh tawar, nah kalo di sini, tehnya manis banget dan harum banget. 

Kebanyakan orang disini kalau sarapan, cukup satu jenis lauk, atau yang penting ada iwaknya (bahasa Banjar, artinya ikan atau lauk) bisa pilih telur, daging, ayam, atau ikan, nah kalau saya, paling ga bisa kalau lauknya dikit, jadi penjualnya agak heran dengan pesanan saya yaitu, nasi kuning dengan lauk daging, telur, dan ditambah sayap ayam. Hehehe.

Namanya juga traveler, makanan ya cuma ada dua, enak atau enak banget iya kan? 





Nah, bagaimana untuk perjalanan pulang? Untuk kembali ke Balikpapan, saya naik pesawat perusahaan bermodal nama abang hehe, karena airportnya ada di Kotabaru, jadi saya kudu nyebrang dengan speed boat selama kurang lebih satu jam, setelah itu tanpa tiket atau boarding pass apapun bermodalkan nama abang saya, saya mendaftarkan diri dan ya! saya segera disuruh menimbang berat badan saya dan menimbang bagasi, semudah itu? iya! saya juga bingung, karena itu pesawat perusahaan jadi ya prosedurnya gitu, gak kayak penerbangan komersil lainnya, berhubung pesawatnya kecil, kursinya juga cuma 20 dan bebas duduk dimana pun! Yang bikin saya kagum, saya bisa liat ruang pilot dan kopilot-nya hehe, selain itu juga, lengkap loh, ada koran, ear-buds yang disediain karena safety first, juga permen, kue-kue yang enak dan mengenyangkan, meskipun sandaran kursinya cuma separuh punggung jadi agak susah kalau mau tidur.

But, over all, it was another fun trip!


5 comments:

  1. pengen kesana juga jdnya,,,hmm someday

    ReplyDelete
  2. Bisa jua kah ikam bahasa banjar? ㅋㅋ

    ReplyDelete
  3. Jalan mulu,,, nd kerja kaah?? jalan ke sini mkw lg,, spy ada teman jalan ku.... heeeuheeeuu....

    ReplyDelete
  4. Kalo mau ke balikpapan dari kotabaru via darat ada ka?

    ReplyDelete